Jumat, 24 Desember 2010

5 detik dengan 1 jam

Coba perhatikan hal hal sepele berikut ini sebagai bahan renungan kita untuk memperbaiki diri :

1. 5 detik kita memegang panci panas terasa satu jam sedangkan, memegang (permisi) cewek panas 1 jam pun terasa seperti 5 detik..

2. memijat orang tua kita 5 detik terasa 1 jam, sedangkan kita dipijit oleh orang tua kita terasa sangat sebentar..

dari 2 contoh tersebut sajalah kita sudah bisa mencerminkan sikap manusia sekarang ini yang konsumtif. terkadang memang terlihat sepel, tetapi hal inilah yang merusak kita. dan sering terjadi karena sudah tak terkendali lagi, itu sudah menjadi kebiasaan kita.

Kebiasaan membeli bukan memproduksi.
Kebiasaan memakai bukan membuat.

itu karena saking malasnya kita, yang selalu menginginkan lebih dan lebih, dan selalu ak ingin mendapat yang enak enak saja. jika kita berpikiran banyak memberi dan sedikit menerima, maka sesungguhnya kita akan mendapat lebih.

Minggu, 21 November 2010

Dokter, Guru, Ustad, dan pengusaha

Sebelumnya saya hanya membuat sedikit lelucon di waktu senggang saya ini, dan ini hanya untuk kesenangan semata dan jangan di ambil hati, dan monggo di ambil hikmahnya.

Pada suatu saat di hari kiamat, ada seorang guru, Dokter dan Uztad. Mereka salaing berebut satu sama lain untuk masuk surga karena masing masing dari mereka merasa yang paling pantas masuk terlebih dahulu.

sang guru pun berkata "Aku kan mengajar, dan membagi ilmu, sehingga mereka menjadi berilmu, maka amal jariyah ku banyak tentunya, aku lah yang terlebih dahulu masuk ke surga"

sang Ustad pun tak mau kalah "aku juga telah membagi Ilmu kepada mereka, Ilmu yang membimbing mereka ke jalan yang lurus, jadi aku lah yang pantas masuk terlebih dahulu kedalam surga"

Sang Dokter juga tak kalah "hei,! tunggu dulu, aku telah menyembuhkan orang banyak, aku telah menenangkan keluarga yang salah satu sanak keluarganya sakit. jadi aku lah yang pantas terlebih dahulu masuk surga."

Persaingan pun menjadi semakin sengit, tiba tiba datanglah seorang pengusaha.

Kemudian sang Guru termangu dan berkata "lihat, orang itulah yang membangun sekolah tempatku mengajar".
Sang ustad pun berkerut "orang itu jugalah yang membangun masjid tempat aku ibadah sehari hari dan mengajar mengaji".
Kemudian sang dokter pun kaget "wah,! orang inilah yang membangun rumah tempat aku praktek,!"

akhirnya, mereka bertiga pun sepakat untuk memberi kesempatan bagi pengusaha untuk masuk ke dalam surga terlebih dahulu.

hehehehe,..
dan tentu saja cerita ini hanya humor belaka,...

5 Ekor monyet dan Bill gates

Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh para profesor di USA, ada 2 ekor monyet yang dimasukkan ke dalam satu ruangan kosong secara bersama-sama.
Kita sebut saja monyet tersebut Monyet A dan B. Di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah tiang, dan diatas tiang tersebut nampak beberapa pisang yang sudah matang. Apa yang akan dilakukan oleh 2 monyet tersebut menurut anda?

Setelah membiasakan diri dengan keadaan lingkungan di dalam ruangan tersebut, mereka mulai mencoba meraih pisang-pisang tersebut.

Monyet A yang mula-mula mencoba mendaki tiang. Begitu monyet A berada di tengah tiang, sang profesor menyemprotkan air kepadanya, sehingga terpleset dan jatuh. Monyet A mencoba lagi, dan disemprot, jatuh lagi, demikian berkali-kali sampai akhirnya monyet A menyerah.


Giliran berikutnya monyet B yang mencoba, mengalami kejadian serupa, dan akhirnya menyerah pula. Berikutnya ke dalam ruangan dimasukkan monyet C. Yang menarik adalah,para profesor tidak akan lagi menyemprot para monyet jika mereka naik.Begitu si monyet C mulai menyentuh tiang, dia langsung ditarik oleh monyet A dan B. Mereka berusaha mencegah, agar monyet C tidak mengalami`kesialan’ seperti mereka. Karena dicegah terus dan diberi nasehat tentang bahayanya bila mencoba memanjat keatas, monyet C akhirnya takut juga dan tidak pernah memanjat lagi.

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh para profesor adalahmengeluarkan monyet A dan B, serta memasukkan monyet D dan E. Sama seperti monyet-monyet sebelumnya, monyet D dan E juga tertarik dengan pisang diatas tiang dan mencoba memanjatnya. Monyet C secara spontan langsung mencegah keduanya agar tidak naik.

“Hai, mengapa kami tidak boleh naik ?” protes keduanya”.
Ada teman-teman yang memberitahu saya,bahwa naik ke atas itu berbahaya. Saya juga tidak tahu, ada apa di atas,tapi lebih baik cari aman saja, jangan keatas deh” jelas monyet C.
Monyet D percaya dan tidak berani naik, tapi tidak demikian dengan monyet E yang memang bandel.

“Saya ingin tahu, bahaya seperti apa sih,yang ada di atas ….. Dan kalau ada bahaya, masak iya saya tidak bisa menghindarinya ?” tegas monyet E.
Walaupun sudah dicegah oleh monyet Cdan D, monyet E nekad naik …….
Dan karena memang sudah tidak disemprot lagi, monyet E bisa meraih pisang yang dinginkannya…..

Manakah diantara karakter diatas yang menggambarkan tingkah laku anda saat ini? Dari ilustrasi tersebut diatas dapat dikatakan bahwa Karakter A dan B adalah orang yang pernah melakukan sesuatu, dan gagal. Karena itu mereka kapok, tidak akan mengulanginya lagi, dan berusaha mengajarkan ke oranglain tentang kegagalan tersebut. Mereka tidak ingin orang lain juga gagal seperti mereka.

Karakter C dan D, adalah orang yang menerima petunjuk dari orang lain, hal-hal apa yang tidak boleh dilakukan, dan mereka mematuhinya tanpa berani mencobanya sendiri.
Karakter E adalah type orang yang tidak mudah percaya dengan sesuatu, sebelum mereka mencobanya sendiri. Mereka juga berani menentang arus dan menanggung resiko asalkan bisa mencapai keinginan mereka.

Pisang dalam cerita diatas menggambarkan impian kita. Setiap orang dalam hidup ini mempunyai impian yang tinggi tentang masa depannya. Namun sayangnya, banyak sekalihal-hal yang terjadi di sekitar kita, yang menyebabkan impian kita terkubur.
Orang-orang dengan karakter A,B,C,D akan mengatakan kepada kita hal-hal seperti ini”,Sudahlah, jangan melakukan pekerjaan yangsia-sia seperti itu. Percuma. Saya dulu sudah pernah melakukannya berkali-kali dan gagal. Sebagai seorang teman yang baik, saya tidak mau kamu gagal seperti saya” atau mungkin kalimat “Kamu mau gagal kayak si X… lebih baik lakukan sesuatu yang pasti-pasti saja deh”. Bukankah hal-hal seperti itu yang sering kita dengar sehari-hari?

Nah, ada satu ilustrasi lagi. Apa yang akan anda lakukan, bila suatu hari (misalnya) ada seorang mahasiswa bercelana jeans, kacamata tebal,bertampang culun, bajunya lusuh, datang menemui anda dan berkata “Sayap unya suatu produk yang bagus, tapi saya tidak punya modal. Mau gak pinjamin saya modal 100 dollar? Kalau produk ini sukses, kita berdua bakal jadi orang paling kaya di dunia lho”.

Hampir semua akan menghina dan mentertawakan mahasiswa tsb, bahkan mungkin menganggapnya gila. Berapa orang yang akan menjawab “Wow, bagus sekali, coba jelaskan apa rencana anda, agar kita bisa sama-sama kaya?”
Mungkin satu orang diantara sejuta, mungkin juga tidak ada.

Tau kah Anda, bahwa Mahasiswa tersebut adalah Bill Gates, yang kini sudah mencapai impiannya menjadi orang terkaya di dunia..

Bukankah itu dulu yang dilakukan Bill Gates pada awal karirnya …Dikelilingi orang type A,B,C,D, ditolak, dilecehkan, dan berbagai macam hinaan lainnya. Untungnya, Bill Gates termasuk orang dengan karakter E. Dan dengan pengorbanan dan kerja keras, dia berhasil meraih impiannya.
Semoga cerita berikut dapat menjadi inspirasi kita hari ini untuk selaluberkarya, meraih impian dan sukses…

Senin, 18 Oktober 2010

kemandirian,???

Orang tua yang pilih kasih, sebetulnya sedang merancang masa depan yang lemah bagi anak emasnya.Anak-anak yang seharusnya disayangi, secara seimbang oleh orang tua, tapi yang dinomor-akhirkan, akan langsung dan khusus disayangi oleh Tuhan. Para anak emas biasanya sulit untuk selamat sebagai orang dewasa, tanpa bantuan orang tuanya. Sedangkan para anak tembika rhidup mandiri, gagah, dan lebih sejahtera.

Hiduplah dengan cara yang tidak akan menumbuhkan penyesalan. Ilmu keberhasilan hidup itu sudah pasti. Yang belum pasti adalah seberapa berhasilnya dirimu nanti. Dan itu sangat ditentukan oleh kesungguhan dan kualitas upayamu. Hidupmu terlalu penting untuk digunakan mencoba-coba apakah ada kebaikan bagimu di jalan yang selain kebaikan semua yang menyesal, menyesal karena mengabaikan yang baik.

Sabtu, 16 Oktober 2010

Keledai yang pantang menyerah

Suatu hari, keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam, sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.

Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun/ditutup, karena berbahaya, jadi tidak ada gunanya untuk menolong si keledai.

Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur. Menimbun keledai itu.

Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang- guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri!

Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari ‘sumur’ (kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari ‘sumur’ dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.

Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari ‘sumur’ yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah!

Kosongkan cangkir tehmu

Di sebuah kerajaan, karena kesibukan sang raja memerintah, permaisurilah yang menemani dan sangat memanjakan sang pangeran. Pangeran tumbuh menjadi pemuda yang sombong, egois, kurang sopan santun, dan malas belajar. Raja sangat sedih memikirkan sikap pangeran muda. Bagaimana nasib negeri ini nantinya?

Setelah berbincang dengan permaisuri, raja pun bertitah: “Anakku, tahta kerajaan akan ayah serahkan kepadamu, tetapi dengan syarat engkau harus tinggal dan belajar selama 1 tahun di atas bukit bersama seorang guru yang telah ayah pilih. Bila engkau gagal, maka tahta kerajaan akan ayah serahkan kepada orang lain.”

Pangeran serta merta menyanggupi persyaratan itu. Dalam hati ia berkata, “Apalah artinya penderitaan 1 tahun dibandingkan kelak sebagai raja, aku bisa hidup mewah dan bersenang-senang seumur hidupku!”

Setibanya di kediaman sang guru, tingkah laku pangeran tetap sombong, menyebalkan, dan tidak sopan. Dia merasa sebagai pangeran, semua orang harus menuruti kemauannya. Setiap kali gurunya bertanya, pangeran menjawab semaunya. Setiap kali gurunya menerangkan pelajaran, pangeran tidak mendengarkan-merasa sudah tahu semua.

Tidak terasa haripun berganti minggu. Sang guru berpikir keras tentang cara untuk memberi pelajaran kepada pangeran yang sombong dan sok pintar itu.

Suatu hari, sang guru menyeduh teh dan menuangkan ke cangkir pangeran. Air teh dituang terus dan terus hingga tumpah ke mana-mana sehingga mengenai tangan sang pangeran. Pangeran berteriak marah, “Hai, bodoh sekali! Menuang teh saja tidak becus! Cangkir sudah penuh mengapa masih dituang terus? Air mendidih, lagi!”

Dengan tersenyum sang guru berkata tegas, “Beruntung hanya tangan pengeran yang terkena percikan teh panas. Sebagai seorang pangeran, calon raja dan suri tauladan bagi rakyatnya, tidak sepantasnya berkata tidak sopan seperti itu, lebih-lebih kepada gurunya sehingga sepantasnya mulut pangeranlah yang harus dituang teh panas ini.

Guru sengaja menuang terus cangkir yang telah terisi penuh karena ingin mengajarkan kepada Yang Mulia bahwa cangkir teh diumpamakan sama seperti otak manusia. Bila telah terisi penuh maka tidak mungkin diisi lagi. Karenanya kosongkan dulu cangkirmu, kosongkan pikiranmu, agar bisa diisi hal-hal baru yang positif. Hanya bekal ini yang ingin guru sampaikan. Bila pangeran tidak berkenan, silakan pergi dari sini.”

Mendengar perkataan sang gurunya yang tegas, pangeran seketika tertunduk malu. Peristiwa itu menyadarkan pangeran untuk mengubah sikapnya dan menerima pelajaran dari gurunya. Tentu saja perubahan sikap pengeran ini membuat raja sangat bergembira.

Karena status, pendidikan, atau kedudukan, seringkali seseorang merasa lebih tahu, lebih mengerti, dan lebih pintar dari orang lain. Sikap seperti ini membuat pikiran tertutup (atau mental block), sulit menerima hal-hal baru yang diberikan oleh orang lain.

Sikap seperti ini jelas merugikan dirinya sendiri. Jika kita bisa bersikap open mind / membuka pikiran dalam meta manfaatkan untuk mengembangkan dan menciptakan kesuksesan

Senin, 11 Oktober 2010

Kebaikan orang tua VS balasan kita

Sekarang coba kita bayangkan :

Saat kita berusia 1 tahun, orang tua memandikan dan merawat kita. sebagai balasannya, kita malah menangis di tengah malam

Saat kita berusia 2 tahun, orang tua kita mengajari kita berjalan, sebagai balasannya, kita malah kabur saat orang tua memanggil kita

Saat kita berusia 3 tahun, orang tua kita memasakkan masakan kesenangan kita, sebagai balasannya, kita malah menumpahkannya

Saat kita berusia 4 tahun, orang tua memberi kita pensil berwarna, sebagai balasannya, kita malah mencorat coret dinding

Saat kita berusia 5 tahun, orang tua kita memberi kita baju baju yang baugs, sebagai balasannya, kita malah mengotorinya

Saat kita berusia 10 tahun, orang tua kita membayar mahal mahal uang seolah dan uang les kita, sebagai balasannya, kita malah bermalas - malasan bahkan bolos

Saat kita berusia 11 tahun, orang tua kita mengantarkan kita ke mana - mana, sebagai balasannya, kita malah tidak mengucap salam ketika kita keluar rumah

saat kita berusia 12 tahun, orang tua kita mengizinkan kita menonton di bioskop dan acara lain di luar rumah bersama teman teman kita, sebagai balasannya, kita malah meminta orang tua duduk di bangku terpisah dari kita dan teman teman kita

Saat kita berusia 13 tahun, orang tua kita membayar biaya kemah, biaya pramuka, dan biaya liburan kita, sebagai balasannya, kita malah tidak memberi mereka kabar ketika kita berada di luar rumah

Saat kita Berusia 14 tahun, Orang tua orang tua pulang kerja ingin memeluk kita. Sebagai balasannya, kita malah menolaknya.

Saat kita Berusia 18 tahun, Orang tua terharu melihat kita lulus SMA. Sebagai balasannya, kita malah berpesta semalaman, mencoret coret seragam dan pulang keesokan harinya.

Saat kita Berusia 19 tahun, Orang tua membayar uang kuliah dan mengantar kita ke kampus. Sebagai balasannya, kita minta mereka berhenti jauh jauh digerbang kampus.

Saat kita Berusia 22 tahun, Orang tua memeluk kita dengan haru saat kita di wisuda. Sebagai balasannya, kita malah minta hadiah karena berhasil lulus kuliah.

Saat kita Berusia 29 tahun, Orang tua membantu biaya pernikahan kita. Sebagai balasannya, kita malah mindah keluar kota, meninggalkan mereka dan menghubungi merekan 1 kali sebulan.

Saat kita Berusia 30 tahun, Orang tua memberi tahu kita bagaimana cara merawan bayi. Sebagai balasannya, kita malah berkata’ mama, zaman sekarang mah beda, nggak perlu lagi cara cara seperti itu”.

Saat kita Berusia 40 tahun, Orang tua kita sakit sakitan dan membuthkan perawatan kita. Sebagai balasannya, kita malah berkata ‘ papa mama, aku sudah berkeliarga, aku punya tanggungjawab thd keluargaku.

Entah balasan apa lagi yang kita sampaikan kepada orang tua kita. Bukan mustahil, itu yang menyumbat rezeki dan kebahagiaan kita.

postingan lain tentang kebaikan orang tua :

Selasa, 31 Agustus 2010

Nafas anak negeri

Kami lahir di atas bumi ini
Kami berdiri di atas bumi ini
Bumi yang katanya kaya raya
Bumi yang katanya subur dan makmur
Bumi yang katanya merdeka

Benar sodaraku benar sodaraku benar sodaraku
pulau kita banyak, rakyat kita juga banyak
pulau kita luas, hutan kita juga luas
laut kita luas hingga tak terkira berapa kekayaan negeri ini

ya, mungkin karena kita merasa bangga dengan bumi ini
ya, mungkin karena kita merasa hebat dengan luasnya hutan yang kita miliki
ya, mungkin karena kita merasa kuat dengan banyaknya pulau yang kita miliki

lalu, kita lupa bahwa kekayaan itu pasti menghilang
kita lupa bahwa bumi yang kita cintai ini meronta ronta
Pulau yang luas kini seolah tak ada manfaatnya
lalu hutan pun tercuras karena gundulnya

tuhan, seruanmu pada kami seolah tak terdengar
sabdamu pada kami seolah mati rasa
Hukum mu pada kami lantaran sebuah kesalahan besar
mata kami pedih merlihat penderitaan
tubuh kami tak kuat menahan goncangan maha dahsyat mu
dengan syukur yang sangat kami nikmati muntahan lumpur bumi sidoarjo yang menjerit
menunggu ganti rugi dari pemimpin kami,!!
yang dimana mata peminpin kami itu buta,!!

Tuhan, bisikan pada hati mereka yang rakus
jangan biarkan bumi kami terusik kembali
sadarkan dan camkan pada mereka
bahwa kami anak negeeri masih tetap harus dan harus bernafas
bahwa kami anak negeeri masih tetap harus dan harus Melangkah
menata puing - puing yang sudah mereka retakan atau hancurkan

menatap ayah anak ibu saudara teman yang di telan ganasnya bumi
yang sebagian besar kerusakan oleh tangan tangan penguasa kita sendiri
dan kini kami berteduh walo di pulau pulau yang kering
tuhan, berikan pada kami kesempatan untuk berlindung
diantara hutan hutan yang tersisa, diantara pulau pulau yang terabaikan

kami lahir di atas bumi ini
kami berdiri di atas bumi ini
Bumi yang katanya kaya raya
bumi yang katanya subur dan makmur
bumi yang katanya merdeka

Sabtu, 28 Agustus 2010

Dewa, Sapi, Monyet, Anjing dan Manusia

Sebelumnya gan maaf kalau repost, tapi saya yakin gak repost soalnya gak nemuin sumber tulisan ini di google maupun di mana - mana,...

Dahulu kala ada dewa yang memberikan sebuah ruh kedalam sapi dan berkata "hai sapi,! tugasmu di bumi ini adalah bekerja keras di padang dan makan rumput, dan kau kuberi umur 50 tahun,!",...
sang sapi pun menjawab "apa,?! 50 tahun hanya untuk bekerja, tidak aku hanya butuh 20 tahun dan 30 tahunnya aku kembalikan kepada mu,!"

dan sang dewa pun setuju atas keputusan tersebut. kemudian Beliau menciptakan monyet dan berkata "hai monyet,! tugas mu di bumi adalah menghibur manusia, dan kau kuberi umur 20 tahun,!'
sang monyet pun menjawab "apa,?! 20 tahun untuk menghibur manusia, tidak,! aku hanya butuh 10 tahun dan 10 tahun lagi ku kembalikan kepadamu,!"

dan sang dewa pun setuju atas keputusan tersebut. kemudian Beliau menciptakan anjing dan berkata "hai anjing,! tugas mu di bumi adalah menjaga pintu rumah manusia dan mengonggong setiap ada orang yang lewat dan memanjakan majikanmu, kau ku beri umur 20 tahun,!"
sang anjing pun menjawab "apa,?! 20 tahun untuk manusia, tidak, aku hanya butuh 10 tahun saja dan 10 tahunnya aku kembalikan kepada mu"

dan sekali lagi sang dewa setuju atas keputusan tersebut. kemudian beliau menciptakan manusia dan berkata "hai manusia,! tugas mu di bumi adalah bersenang senang dan menghabiskan kekayaan di muka bumi maupun di dalam bumi dan berkuasa,! kau ku beri umur 25 tahun,!"
sang manusia pun menjawab " apa,?! hanya 25 tahun,??? kurang itu, sapi kan memberikan umur 30 tahunnya, monyet dan anjing pun juga, maka aku ambil umur tersebut sehingga aku berumur 75 tahun,!"

sang dewa pun setuju akan keputusan tersebut dan menurunkan manusia, sapi, monyet dan anjing ke bumi. ketika di bumi masing2 manejalankan tugasnya, terutama manusia.
manusia 25 tahun pertama dia sangat bersenang senang dan menikmati hidup ini, kemudian 30 tahun berikutnya dia bekerja keras (seperti sapi) untuk dirinya dan istrinya, kemudian 10 tahun berikutnya manusia menghibur (seperti monyet) cucu cucunya, kemudian 10 tahun berikutnya dia hanya duduk di teras rumah sambil menggonggong terus menerus Uhuukkk,... Uhhuukkkk,....(seperti anjing)

Senin, 26 Juli 2010

Kita menciptakan kebiasaan kemudian kebiasaanlah yang menciptakan kita

Kita kembali membahas masalah moral dan sikap seperti yang sebelumny pernah saya bahas dalam tulisan "rebel for life" sebelumnya.

seperti halnya manusia, selalu berusaha menciptakan sesuatu untuk mempermudah kehidupannya, seperti menciptakan mobil untuk mempermudah dalam perjalanan panjang, mereka hanya berpikir keuntungan saja tak memikirkan dalam jangka panjang seaperti apa, bagaimana dengan penyalah gunaan,? Polusi,? Macet,? penyakit yang di timbulkan,?
Hahahaha,!!
saya tidak menyalahkan hal tersebut pada penemu mobil, memang gunanya kan juga untuk kebaikan manusia, tapi yang patut di salahkan itu juga penggunya yang salah menggunakannya. Setiap hal itu ada baik buruknya, keuntungan dan resiko, pertanggung jawaban dan konsekuensi. hal - hal tersebut memang wajar tetapi itulah yang menciptakan kebiasaan kita.

Namanya juga manusia, kita selalu merasa hebat dan sombong dengan menciptakan hal yang baru untuk memudahkan kita yang sebenarnya akan menyulitkan dan menimbulkan masalah baru. terima atau tidak, itulah keadaan kita sekarang. kita memang manusia, tempatnya masalah dan inilah hidup kita lari dari satu masalah, masalah lain sudah menunggu, lebih baik kita hadapi saja masalah tersebut dengan lapang dada.

itu hanya satu contoh tentang "mobil" tadi ya, saya tidak perlu menyebutkan semuanya bukan. inilah kebiasaan kita, kita tidak bisa menciptakan, sebenarnya bisa hanya karena malas dan malas, kebiasaan itu menciptakan kepribadian diri kita. dan lagi pula kebiasaan itu juga cerminan atau pandangan kita di mata orang lain, kita kebiasaan omong kotor maka kita kita di lihat orang dengan kepribadian "urak an", begitu pula sebaliknya jika kita kebiasaan berkata sopan, maka kita akan di lihat orang dengan kepribadian ramah dan santun.

percaya atau tidak bahwa kebiasaan itu mencerminkan agama yang kita anut, negara kita dan keluarga kita, bila kita berkebiasaan berbicara kotor maka orang pun menilai "wah, agama e mendidik gak bener", "wah, negara ne kok kayak gitu", "wah, keluargane gak ngajari yang bner" dan lain lain.

Sabtu, 17 Juli 2010

Rebel for Life

Pemberontak, rebel......what's came up in your head when you hear this word?
Melawan orang tua? Drugs? Mabuk lalu menghajar orang? or mengganti dress-code mu mengikuti gaya band2 yang over-played di MTV?
Well, no matter what you do, esensi pemberontakan tidak akan pernah berubah.

A real rebellion stays under your skin. Bukan dari dandanan, machoism, tattoos, piercing or anorexic-look yang dibuat-buat. There's two kinds of rebel. Once you're a real rebel, kamu akan selalu jadi a rebel for most of your lifetime, tak akan bisa berubah coz that's who you are. It's in your blood. Kamu akan selalu berpikir utk melawan kecenderungan2 yang ada, kapan saja dimana saja.But when you're a wannabe-rebel [pemberontak tanpa misi dan prinsip yang jelas] kamu hanya akan memandang sebuah pemberontakan dari sisi luarnya aja [baca: fashion] Dan a wannabe-rebel tidak akan pernah membuat sejarah atau melahirkan pemikiran baru yang lebih baik utk generasinya.
Kita orang timur emang seringkali bingung mengadaptasi culture barat yang sedemikian liberalnya, dimana disini masyarakat kita diikat oleh tatanan atau norma yang kadang gak penting dan berlebihan. Masyarakat kita mencintai keseragaman dan kurang menghargai sosok2 idealis or individualis. Menjadi seorang rebel memang susah untuk hidup di Indonesia, for real, tapi disanalah letak art of the rebellion-nya. Sesuatu yang memerlukan pengorbanan karena masyarakat kita masih cenderung melihat sisi negatif dari seorang rebel [di cap sok kebarat-baratan dll]. Padahal menjadi rebel bukanlah hal yang 100% salah. Tergantung apa yang kamu lawan. Misalnya, kamu benci melihat sinetron2 Indonesia yang mewah, dangkal dan mudah ditebak, lalu kamu bikin sebuah film dokumenter ttg bagaimana sinetron2 tsb membodohi masyarakat kita yang mayoritas masih hidup dibawah garis kemiskinan. Itu sebuah pemberontakan yang pintar. Sebuah counter thd.penyeragaman yg berlebihan.
A real rebel selalu berada diluar kecenderungan masyarakat, dan itu bukanlah pilihan yang salah, selama kamu bisa bertahan dan mempertanggung jawabkan misi dari pemberontakkan mu.

Harus diingat, kecenderungan di masyarakat atau di scene tidak selalu benar dan baik buat kita.

Contohnya ketika trend emo menyerang, remaja kota2 besar beramai-ramai menutupi rambutnya dgn poni dan bikin band emo dadakan, alasannya biar keliatan 'cool' dan diterima di pergaulan kota besar yang makin konsumtif. Hanya sebagian kecil dari remaja2 kita yang serius menyimak dan mengerti lirik band2 emo. Ironis. Padahal diasalnya, band2 tsb terbentuk karena mereka sering tersisih dalam pergaulan, dan musik yang mereka tulis adalah penegas kalau mereka adalah orang2 yang berada diluar kecenderungan/pergaulan. Disini, oleh sebagian besar remaja malah dipakai senjata utk kelihatan 'up to date' dan 'gaul'[damn, i hate that word!]. Same thing happens to punkrock and ska and maybe rockabilly in the future..
Kalau saya umpamakan pemberontakan adalah struktur sebuah lagu/band, jadinya begini: pakaian yang dikenakan oleh personel band, jenis suara gitar, drum dan suara teriakan/nyanyian vokal adalah media penyampai pemberontakan, sedangkan isi dari pemberontakan itu sendiri ada pada lirik. Karena lirik berasal dari pemikiran yang paling dalam, ada pesan yang ingin disampaikan. Banyak orang yang bisa bermain skillful, tempo drum hebat, tehnik vokal diatas angin dan bergaya spt rockstar kebanyakan groupies yang mempunyai masalah kejiwaan [yea right...] tapi jarang bgt ada band Indonesia, apalagi yang terkenal, punya lirik berontak yang skaligus pintar. Ujung2nya paling keras bisanya menghujat pemerintah tanpa ngasi solusi yang jelas, yang buruh bangunan pun bisa melakukan itu sambil menghisap kretek terakhirnya. Jadi ya, percuma saja kalau ada band yang merasa sudah pemberontak hanya karena memakai kaos gambar tengkorak, tattoo or mohawk, distorsi maksimum dgn beat drum yang berat, tapi liriknya hanya sebuah omong kosong belaka.

Sekarang try to think, kecenderungan apa aja yang ada di masyarakat kita yang kamu rasa mengganggu tidurmu. Ignorance is the real enemy. Kamu benci melihat budaya kekerasan yang semakin populer di masyarakat, lawan itu semua dan jangan ikut menjadi seperti mereka. Kamu kesal stiap kali melihat masyarakat dengan santainya membuang sampah plastik sembarangan, jadilah seorang pro-environment dan pengaruhi orang2 disekitarmu. Kamu gak tega melihat hewan2 dibunuh utk dimakan, jadilah seorang vegetarian dan daftarkan dirimu di peta2.com. Kamu bosan melihat budaya modern nan konsumtif anak muda yang manja dan kadang berlebihan, jadilah seorang berandal pasar barang bekas dan kenakan pakaian bekasmu dengan bangga dan stylish. Kamu merasa menyesal membeli majalah yang dipenuhi wajah2 infotainment ga penting, bikin dan cetaklah wajahmu sendiri. Bosan ama design kaos2 distro yang makin seragam dan cheesy, bikin clothing-line mu sendiri.
See..banyak hal2 berontak yang bisa kamu lakukan di Indonesia tanpa harus merugikan


S.banyak hal2 berontak yang bisa kamu lakukan di Indonesia tanpa harus merugikan orang lain dan malah bisa menguntungkan jika kamu bisa me-manage 'kenakalanmu'

Jadilah seorang counter-culture with a big heart, yang bertanggung jawab, respect thd keluarga, lingkungan dan bumi pertiwi. Dont judge us, musicians, by the way we look or the way we dress, coz these days, anyone can look so punk, so psycho, so emo, so rockabilly, so metal dalam hitungan detik. Zap! Just like that!

Jangan sampai terjebak menjadi seorang rebel bodoh yang hanya mengejar status sosial.

Kebohongan kebohongan Ibu

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang
anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan
saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi
nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata :
“Makanlah nak, aku tidak lapar” ———- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA


Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan
waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu
berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan
bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan
yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu,
ibu duduk disamping gw dan memakan sisa daging ikan yang masih
menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku
makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu
menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan
cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan
ikan” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan
kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api
untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang
untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun
dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan
dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku
berkata :”Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus
kerja.” Ibu tersenyum dan berkata :”Cepatlah tidur nak, aku tidak
capek” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku
pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari,
ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama
beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah
selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah
disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental
tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental.
Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk
ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :”Minumlah nak, aku tidak
haus!” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap
sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu,
dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita
pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat
kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati
yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar
maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat
kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk
menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan
nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta”
———-KEBOHONGA N IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan
bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak
mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit
sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang
bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu
memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang
tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya
punya duit” ———-KEBOHONGA N IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian
memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika
berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja
di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud
membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik
hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku “Aku
tidak terbiasa” ———-KEBOHONGA N IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker
lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di
seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk
ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya
setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku
dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya
terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas
betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat
lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air
mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti
ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku,Aku
tidak kesakitan” ———-KEBOHONGA N IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta
menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa
tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : ” Terima kasih ibu ! “

Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon
ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita
untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita
yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk
meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah
dan ibu yang ada di rumah.

Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan
pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas
apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di
samping kita.

Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita?
Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita
sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita
renungkan kembali lagi..

Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu
kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di
kemudian hari.

Indonesia,????

Kutukan itu Bernama Indonesia

Paijo sejak kecil telah bercita-cita menjadi seorang guru. Ketika bermain dengan kawan-kawannya pun dia senang bermain guru dan murid. Setelah lulus SMA Paijo pun menempuh pendidikan di Sekolah Pendidikan Guru. 3 tahun lamanya Paijo belajar di sana. Setelah lulus Paijo luntang-lantung selama 1 tahun melamar jadi guru kemana-mana, tapi walhasil dia tidak diterima.

Setelah hampir putus asa, tiba-tiba datanglah surat, yang isinya bahwa Paijo diterima jadi guru Bantu, tapi tidak di kota seperti yang Paijo inginkan, tapi di luar pulau. Akhirnya cita-cita Paijo pun kesampaian, walaupun di luar dugaannya sebenarnya. Yang lebih di luar dugaan lagi Paijo tidak hanya ditempatkan di luar pulau, tetapi juga di daerah pedalaman yang jauh dari mana-mana. Untuk ke kota terdekat saja butuh waktu sehari semalam naik kendaraan bermotor karena jalan besar belum ada, jadi harus melewati jalan-jalan tanah yang becek dan susah dilalui.

Di desa daerah pedalaman itu, tinggal tak kurang dari 3000 orang, dan mereka mempunyai satu sekolah dasar. Paijo terheran-heran pada awalnya, karena guru untuk 6 kelas itu cuma ada dua orang, jadi setiap orang memegang tiga kelas. Paijo pun dengan senang hati menerimanya. Memang gajinya tak seberapa, bahkan boleh dibilang sangat minim, hanya cukup untuk makan. Tapi Paijo gembira bukan main atas pekerjaan barunya itu. Dia tinggal di rumah kepala desa selama tugasnya di desa pedalaman itu. Begitu sampai keesokan harinya Paijo langsung diminta mengajar, karena memang SD itu sangat kekurangan guru. Karena hanya ada 2 guru di 6 kelas, Paijo yang baru di situ, akhirnya di beri tugas mengajar kelas 1 dan 2.

‘Anak-anak, Indonesia, negeri yang kamu banggakan ini adalah negeri kutukan Tuhan. Dengan hasil alam yang berlimpah, dengan minyak bumi yang tak habis2nya, dengan laut dan hasil laut yang berlimpah, itu semua bukan surga anak-anak. Justru kita telah dikirimi kutukan oleh Tuhan. Dengan semua kekayaan itu kita menjadi bodoh, centang perenang, dan kurang ajar terhadap alam itu sendiri.’

Anak-anak kelas 1 pun menjadi heboh, mereka kebingungan atas guru-guru mereka. Oleh guru mereka sebelumnya mereka diajarkan bahwa Indonesia kaya raya, gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo. Surga yang dipenuhi oleh berbagai macam keindahan, orangnya ramah dan penuh budi pertolongan. Masyarakatnya tentram dan sejahtera. Tapi Paijo membalikkan semua itu menjadi gemah brebah ra migunani, ora tentrem rebutan bondho. (Kaya tapi gak berguna, tidak tentram rebutan harta). Anak-anak di kelas 2 malah lebih heboh lagi, karena tentunya mereka telah diajar oleh guru sebelumnya lebih lama lagi.

‘Dan kau ingat anak-anak, pepatah apa yang paling terkenal dari Ki Hajar Dewantara..?’

Anak-anak itu serentak menjawab.

‘Ing Ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, tut wuri handayani’

‘Kalian telah ditipu anak-anakku yang Pak Guru cintai, tidak ada pepatah seperti itu terjadi di Indonesia sekarang ini. Yang ada adalah Ing Ngarso numpuk bondho, Ing Madya mumpung kuoso, Tut Wuri Nyurigani. (Didepan menumpuk harta, di tengah mumpung berkuasa, di belakang curiga sepanjang masa).’

Anak-anak itu bertepuk tangan, Paijo pun semakin bersemangat.

‘ Negeri ini gudangnya penipu, gudangnya tikus2 pengerat yang memakan bangkai saudaranya sendiri. Ini negerimu anakku, Bapak harus jujur pada kalian semua sekarang, supaya kalian tahu betapa rusaknya negerimu ini. Sehingga kalian tidak berpangku tangan seakan menerima warisan harta kekayaan yang berlimpah, tetapi warisan kalian adalah negeri yang akan bangkrut kebanyakan hutang, negeri yang penuh masyarakat kelaparan, negeri yang rawan bencana tetapi penduduknya malah sering menciptakan bencana tambahan. Ya, mau tidak mau, itulah warisan yang akan kalian terima dari kami para orang tua.’

Anak-anak kelas 1 dan 2 SD itu menjadi semakin bingung, tetapi mereka suka sekali dengan cara mengajar Paijo. Sabar dan penuh pengertian. Anak-anak dibiarkan sendiri mengekspresikan keinginan mereka dalam belajar. Bahkan Paijo sendiri tidak terlalu sering mengajar anak-anak di dalam kelas, Paijo sering mengajak mereka berjalan-jalan di hutan yang memang tak jauh dari lokasi SD itu.

Di hutan sepanjang mereka berjalan, mereka bernyanyi mars lagu-lagu kebangsaan yang diplesetkan. Salah satunya :

‘Garuda Pancasila
kamilah pengkhianatmu
pengkhianat proklamasi
selalu mengorbankanmu

Pancasila dasar negara
Rakyatnya lapar menderita
Bangunlah bangsaku
Ayo maju maju ayo maju maju ayo maju majuuuu……..’

Lama kelamaan sampai pulalah kabar berita tentang Paijo itu di telinga para orang tua yang ada di kampung itu. Anak-anak itu dengan riang biasanya menceritakan perjalanan mereka ke hutan sambil belajar. Dan tentu sekali dua kali mereka menceritakan bahwa negeri Indonesia adalah negeri kutukan Tuhan. Para orang tua yang mendengar seperti spontan kaget bukan main. Banyak di antara mereka yang mendatangi sekolah untuk minta penjelasan. Tetapi oleh Paijo dijelaskan baik-baik walaupun mereka tetap tidak puas. Mereka tidak terbiasa dengan cara mengajar Paijo, bahkan mereka merasa tidak suka. Di rumah, anak-anak mereka menjadi sering bertanya tentang banyak hal. Dulu orang tua-2 itu dengan gampangnya menyuruh diam, tapi akhir2 ini mereka tidak mau diam dan bertanya terus. Ditambah dengan beberapa kalimat yang anak-anak itu dapatkan dari Paijo. ‘Pertanyaan anak kecil adalah keingintahuan yang harus dijawab’ begitu mereka menirukan Paijo.

2 rekan Paijo guru di SD itu juga tidak senang dengan Paijo, karena murid-murid kelas 3 sampai 6 pun mulai ikut-ikutan ingin diajar seperti murid-murid di kelas 1 dan 2. Dan sifat Paijo yang demokratis dan tak pernah marah dengan anak-anak itu membuat mereka semakin jengkel, karena mereka sudah terbiasa menjadi dewa di kelas. Apapun yang dikatakan bapak ibu guru adalah benar, sabda pandita ratu. Tidak ada yang bisa dan mampu membantahnya. Mereka sudah sering menyindir Paijo untuk berhenti dengan caranya mengajar yang menurut mereka aneh itu. Tapi Paijo tak bergeming. Diam-diam 2 guru itu mengirimkan surat ke Dinas Pendidikan yang menugaskan Paijo untuk mengajar di kampung itu.

Tak lama kemudian Paijo dikeluarkan dari profesinya sebagai guru Bantu , bukan hanya dikeluarkan tetapi juga disertai ancaman untuk tidak lagi mengajar dalam bentuk apapun. Paijo dengan sangat berat hati meninggalkan pekerjaan yang amat dicintainya itu, tapi terlebih lagi Paijo kasihan melihat anak-anak tunas bangsa yang dicekoki oleh kebohongan-kebohongan tiap harinya.

Bangkitlah Indonesiaku....dunia melaju tanpa menunggu, yang tertinggal akan digilas waktu....

Bahaya Nasi

Hasil research yang baru saja dilakukan membuktikan bahwa makan nasi ternyata tidak baik bagi kita.

Buktinya :

1. NASI MENYEBABKAN KECANDUAN. Responden kami yang tidak makan nasi selama sehari saja akan kelaparan dan merasa sangat ingin makan nasi lagi.

2. SETENGAH dari seluruh siswa Indonesia yang makan nasi nilainya ada di bawah rata-rata kelas.

3. Suku-suku pada zaman batu yang tidak pernah makan nasi terbukti TIDAK PERNAH mengidap tumor, Alzheimer, osteoporosis, ataupun Parkinson.

4. Dokter melarang bayi yang baru lahir untuk makan NASI. Hal ini menjadi bukti bahwa nasi punya dampak berbahaya yang sudah dibuktikan oleh ilmu kedokteran.

5. Nasi yang kering biasa dimakan oleh ayam. Nah, sekarang anda perlu curiga dari mana flu burung berasal.

6. Jumlah pemakan nasi di Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pemakan nasi di negara maju. Ini mungkin salah satu penyebab keterbelakangan pada negara ini.

7. Di warung-warung, biasanya KULI makan nasi dalam jumlah lebih banyak daripada kaum eksekutif. Hal ini membuktikan bahwa makan nasi MENURUNKAN kemampuan ekonomi seseorang.

9. Makan nasi dapat menyebabkan rasa haus alias MENYERAP air. Padahal tubuh kita sebagian besar terdiri dari air.

10. Dalam kondisi tertentu, makan nasi MENINGKATKAN resiko kematian. Misalnya makan nasi sambil menyetir mobil.

11. Pengidap DIABETES lebih dianjurkan makan kentang daripada nasi. Berarti nasi kurang baik bagi kesehatan.

12. Makan nasi menyebabkan keinginan mengkonsumsi sayur dan lauk. Misalnya nasi bandeng (nasi + bandeng goreng), nasi kucing (nasi + kucing goreng), dsb. Hal ini bisa menyebabkan obesitas.

13. Nasi mengandung ZAT BESI yang konfigurasi elektron terluarnya 4s2. Zat lain yang elektron terluarnya 4 adalah Racun ARSENIK (4p3), Batu batere TITANIUM (4s2), dan racun yang menyerang Superman yaitu KRIPTON (4p6). Ini mengindikasikan bahwa nasi punya kesamaan dengan zat-zat berbahaya lainnya.

15. Nasi DIMASAK dalam suhu lebih dari 100 derajat Celsius. Itu panas yang cukup untuk membunuh orang.

16. Anda pasti akan melihat ke atas lagi untuk membuktikan No. 8 dan No. 14 Tidak ada.

Tips Single Bacpacker

Karena ane juga backpacker ane share sedikit,...
Ane copas dari kaskus http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4063841


Sedikit Share gan,...

1. pastikan apakah agan benar-benar ingin melakukan perjalanan ini sendirian

2. pastikan pula jika tempat yang akan agan tuju merupakan tempat yang relatif aman dan tidak berkonflik

3. cari informasi sebanyak-banyaknya tentang tujuan wisata agan, setidaknya untuk lebih memudahkan agan untuk menikmati perjalanan wisata ini..

4. lakukan perjalanan di malam hari untuk menghemat sewa penginapan dan pada pagi harinya agan bisa berwisata sepuasnya seharian.

5. bawa perbekalan makanan yang dapat menunda lapar seperti roti atau cokelat secukupnya, ini untuk menghindari kelaparan ketika dalam perjalanan bus/kereta dimana tak ada penjual makanan atau ketika agan dalam kondisi darurat.

6. bawa uang secukupnya (jangan berlebihan) dalam bentuk cash untuk berjaga-jaga bilamana tidak menemukan atm pada perjalanan agan.

7. tempatkan uang agan pada tempat yang aman dan (kalau bisa) pada tempat yang terpisah-pisah untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti kecurian.

8. jangan lupa untuk membawa kamera untuk mengabadikan perjalanan agan.

9. bawalah obat-obatan untuk berjaga-jaga. obat yang perlu agan bawa antara lain : obat anti masuk angin, obat flu, obat pusing, minyak kayu putih, obat keram otot/keseleo (counterpain), plester, obat alergi (jika ada) dan obat anti mabok dalam perjalanan.

10. bawalah pakaian secukupnya dan jangan lupa untuk membawa jaket dan handuk kecil serta pakaian khusus jika agan pergi ke tempat yang bercuaca extrem.

11. bawalah kantong plastik besar untuk pakaian kotor agan agar tidak tercampur dengan pakaian bersih dan kantong plastik kecil untuk berjaga2 jika agan muntah di dalam perjalanan.

12. jangan lupa membawa alat komunikasi serta charger-nya agar agan tetap bisa dihubungi/menghubungi keluarga atau rekan agan.

13. pastikan bahwa tas yang akan agan gunakan dalam kondisi yang baik.

14. bawalah benang dan jarum jahit untuk berjaga2 bilamana ada baju atau tas agan yang sobek dalam perjalanan.

15. bawalah peta lokasi yang akan agan kunjungi. mungkin GPS akan membantu (jika punya)

16. jangan lupa membawa perlengkapan mandi secukupnya dan dalam ukuran yang kecil.

17. hindari jajan atau membeli barang yang kita butuhkan di perjalanan, akan lebih baik kita membawanya sendiri untuk menghemat pengeluaran.

18. tanyalah harga terlebih dahulu ketika makan untuk menghindari harga yang "ditembak" sang penjual.

19. jangan bertanya pada orang yang tidak meyakinkan seperti para calo, bertanyalah pada petugas resmi terminal atau stasiun.

20. gunakan alas kaki yang nyaman untuk digunakan dalam waktu yang lama seperti sendal gunung atau sepatu.

21. minumlah vit. C untuk menjaga kondisi tubuh agan agar tetap vit selama perjalanan

22. selamat menikmati perjalanan agan..... jika belom mampu single, untuk latihan bisa dengan rombongan 2 orang atau lebih.